Seminar Industri Baja 2024: IISIA dan KRAKATAU POSCO Dorong Inovasi dan Daya Saing Baja Nasional
Pada tanggal 25 dan 26 September 2024, Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA) bersama KRAKATAU POSCO sukses menyelenggarakan seminar bertajuk "Penguatan Ekosistem Industri Baja Indonesia yang Ramah Lingkungan" dan "Respon Strategis Terhadap Dinamika Baja Global." Kegiatan ini berlangsung di Hilton Bali Resorts dengan tujuan mendukung penguatan industri baja nasional melalui kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, dan pemangku kepentingan lainnya.
Seminar pertama yang diadakan pada 25 September 2024 berfokus pada identifikasi strategi dan inovasi yang dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas industri baja nasional. Dengan tajuk "Penguatan Ekosistem Industri Baja Indonesia yang Ramah Lingkungan," seminar ini juga menekankan pentingnya penerapan teknologi hijau serta mendorong keberlanjutan dalam industri baja. Kolaborasi antar pemangku kepentingan dalam seminar ini diharapkan mampu memperkuat jaringan antara pemerintah dan pelaku industri, dengan tujuan untuk menciptakan ekosistem yang lebih ramah lingkungan dan efisien. Untuk menuju hal tersebut KRAKATAU POSCO membahas mengenai 2060 Carbon Neutrality Roadmap untuk menegaskan komitmen KRAKATAU POSCO kedepannya dalam mewujudkan net zero emission.
Sementara itu, seminar kedua yang diadakan pada 26 September 2024, bertema "Respon Strategis Terhadap Dinamika Baja Global," berupaya merespon tantangan global yang tengah dihadapi industri baja Indonesia. Fokus utama seminar ini adalah memahami dinamika overkapasitas baja global dan menjaga stabilitas pasar domestik. Selain itu, seminar ini membahas pentingnya kebijakan pemerintah dalam melindungi industri baja nasional dari praktik perdagangan yang tidak adil serta dampak dari perjanjian perdagangan global. Dalam kesempatan ini KRAKATAU POSCO juga memperkenalkan baja tahan gempa, baja tahan cuaca (dirancang untuk menahan korosi atmosfer), dan produk baja tarik tinggi dengan kekuatan tarik 570 MPa, dan menekankan perlunya mengurangi penggunaan impor berbiaya rendah untuk melindungi dan mempromosikan produk domestik.
Seminar industri baja ini memiliki peran penting dalam memperkuat ekosistem dan daya saing industri baja Indonesia. Acara ini menyediakan wadah strategis untuk memperkuat kebijakan pemerintah dalam melindungi industri baja domestik, terutama dari lonjakan impor yang dapat mengancam kelangsungan bisnis di sektor baja nasional. Selain itu, seminar ini juga berfungsi sebagai forum kolaborasi yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, pelaku industri, dan akademisi, guna mendiskusikan tantangan serta peluang yang dihadapi industri baja nasional.
Tidak hanya fokus pada pengembangan kebijakan, seminar ini juga membahas berbagai inovasi dan strategi yang dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas industri baja dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat. Salah satu topik utama yang dibahas adalah penerapan praktik ramah lingkungan dan teknologi hijau, sejalan dengan komitmen industri baja Indonesia untuk mencapai keberlanjutan lingkungan. Di sisi lain, seminar ini juga memberikan analisis mendalam mengenai dinamika global dan dampaknya terhadap kebijakan perdagangan serta tantangan overkapasitas yang dihadapi industri baja dunia.
Dalam diskusi yang berlangsung pada seminar industri baja ini, Sri Bimo, Kepala Pusat Perumusan, Penerapan, dan Pemberlakuan Standardisasi Industri (PPPPSI) dalam Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) - Kementerian Perindustrian RI, mengungkapkan bahwa masih banyak produk baja yang belum terdaftar dalam standar baja nasional. Ia menegaskan bahwa pemerintah berencana untuk menstandarisasi produk-produk tersebut guna mendorong peningkatan penggunaan produk baja domestik.
Sementara itu, Nicodemus, Direktur Kelembagaan Dan Sumber Daya Konstruksi dalam Direktorat Kelembagaan Dan Sumber Daya Konstruksi – Kementerian PUPR RI, menekankan pentingnya penggunaan produk baja yang memenuhi standar dalam proyek konstruksi, terutama yang berkaitan dengan keselamatan publik. Ia juga menyatakan komitmen kementerian untuk terus mempromosikan penggunaan produk domestik dalam proyek-proyek konstruksi nasional.
Melalui forum ini, IISIA, KRAKATAU POSCO dan produsen baja lokal lainnya membahas berbagai langkah strategis untuk mengatasi tantangan yang dihadapi industri baja di Indonesia serta memperluas penggunaan produk dalam negeri. Forum ini juga memperkuat kerja sama antara pemerintah dan perusahaan baja dalam memajukan industri baja nasional. IISIA berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam perkembangan industri baja Indonesia dan mendukung promosi penggunaan produk domestik melalui komunikasi serta kolaborasi yang berkelanjutan.