Contact
© 2019 Krakatau Posco

article thumb

Pertemuan Tingkat Menteri Joint Committee on Economic Cooperation between the Republic of Indonesia and the Republic of Korea (JCEC RI-ROK

Indonesia dan Republik Korea semakin memperkuat kerja sama di bidang industri yang antara lain terkait investasi pengembangan kawasan industri, pengembangan kendaraan listrik, industri kimia, industri baja, transfer teknologi, serta industri perkapalan. Hal tersebut merupakan poin-poin hasil Pertemuan ke-8 Kelompok Kerja bidang Kerja Sama Industri (WGIC) yang dilaporkan pada Pertemuan Tingkat Menteri ke-I Komite Bersama untuk Kerja Sama Ekonomi RI-Korea (JCEC RI-ROK).
Pertemuan Tingkat Menteri Joint Committee on Economic Cooperation between the Republic of Indonesia and the Republic of Korea (JCEC RI-ROK) diselenggarakan pada Selasa pagi, 22 Februari 2022 di Hotel Borobudur, Jakarta. Pertemuan ini merupakan rangkaian kegiatan dalam kunjungan Menteri Perdagangan, Industri dan Energi (MOTIE) Korea, Moon Sung-Wook, beserta jajarannya ke Indonesia. Pertemuan ini dipimpin bersama oleh Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dan MOTIE Korea. Dalam pertemuan ini, turut hadir pula Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, di mana Kemenperin selaku focal point WGIC mengangkat beberapa agenda peningkatan kerja sama di bidang industri antara kedua negara.

Eko S. A. Cahyanto selaku Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII), pada Jumat, 25 Februari 2022 menyampaikan bahwa kedua negara sepakat untuk meningkatkan kerja sama, termasuk penelitian-penelitian dalam pengembangan sektor industri.

Salah satu hal yang didiskusikan yakni di bidang industri logam, telah dilaksanakan kerja sama secara kontinyu sejak investasi Korea POSCO dengan PT Krakatau Steel dalam joint venture PT KRAKATAU POSCO tahun 2013. Kerja sama ini termasuk dalam upaya merealisasikan target pembangunan proyek Klaster Baja 10 Juta Ton di Cilegon, Banten. Eko menjelaskan bahwa Kemenperin mendukung realisasi investasi dari Korea agar dapat berlangsung tanpa hambatan dan dapat mendorong kapasitas industri logam nasional.

Hadir dalam Pertemuan tersebut, Christiawaty Ferania Kaseger, selaku Department Head of PR&GA KRAKATAU POSCO, yang ditunjuk sebagai penerjemah konsekutif Bahasa Indonesia-Korea.

Menindaklanjuti Pertemuan Tingkat Menteri ini, kedua belah pihak menyepakati untuk melakukan pembahasan yang lebih teknis pada working level.