KERJA SAMA INDONESIA-KOREA DALAM PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Pada tanggal 4 Maret 2024, KPIC (Korea Ppuri Industry Center) bersama dengan PT KRAKATAU POSCO (PTKP) dan Politeknik Industri Petrokimia Banten (Politeknik Banten) melakukan penandatanganan MOU terkait Kerjasama Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai bagian dari rencana ODA (Official Development Assistance) untuk kerja sama industri antara kedua Negara, berdasarkan KTT Korea-Indonesia yang dilaksanakan pada tahun 2023 di Hotel Mulia Senayan, Jakarta.
KPIC mempromosikan proyek-proyek ODA untuk mengembangkan sumber daya manusia industri di Indonesia sebagai upaya dari pemerintah Korea yang akan mendukung ODA di bidang teknologi industri baja di Indonesia, sebagai mana yang diungkapkan oleh Dr. Kim Hyun Jong selaku Direktur Utama KPIC.
“Program pelatihan ini diharapkan dapat membantu pertumbuhan industri baja Indonesia dengan membina lebih banyak pekerja baja yang handal. Sekali lagi, KRAKATAU POSCO mendapat kehormatan untuk berpartisipasi dalam kerja sama strategis kedua instansi pemerintah di bidang pengembangan sumber daya manusia”, ungkap Dr. Kim Hyun Jong.
Kesepakatan ini ditandatangani oleh Supardi, Direktur Politeknik Banten, Dicky Mardiana, Direktur HR & GA PTKP dan Dr. Kim Hyun Jong, Direktur Utama KPIC, serta disaksikan oleh Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) – Kementerian Perindustrian, Andi Rizaldy.
Kerja sama ini bertujuan mempercepat penyelenggaraan pendidikan di Politeknik Banten, fokus pada persiapan tenaga kerja teknologi yang kompeten dengan program pengembangan SDM serta penyediaan peralatan dan infrastruktur pendukung. Pentingnya kualitas SDM untuk keberhasilan masa depan bangsa mendorong PTKP mendukung pembentukan SDM unggul melalui kelas industri baja.
Institut pendidikan vokasi berperan vital dalam mempromosikan kolaborasi internasional dan meningkatkan kontribusi terhadap pembangunan sosial. Oleh karena itu, penting menyediakan personil dan platform yang sesuai untuk mempersiapkan pelaksanaan pendidikan vokasi, serta sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan belajar mengajar dan program pendidikan vokasi. Kerja sama ini diharapkan menghasilkan generasi muda Banten berkualitas dan mampu memajukan industri di masa depan. Kelas Industri akan menerapkan kurikulum sesuai kebutuhan industri baja, diperjuangkan secara optimal untuk meningkatkan kualitas SDM, terutama bagi masyarakat lokal, mengatasi kekurangan tenaga kerja, dan mempersiapkan mereka menghadapi persaingan ketat di industri baja yang membutuhkan lebih banyak tenaga kerja berkualitas.
“Dengan dukungan aktif dari kedua negara, kami yakin kerjasama strategis akan berhasil, menciptakan SDM berdaya saing dengan kompetensi tinggi, mendukung kesuksesan industri baja nasional di masa depan.” - Dicky Mardiana.