Krakatau Posco | Berita & Kegiatan -

Contact
© 2019 Krakatau Posco

article thumb

Antisipasi Potensi Gempa Berskala Tinggi, ISSC dan Kementerian PUPR Dorong Transformasi Konstruksi dengan Baja Seismic Grade

Indonesian Society of Steel Construction (ISSC) bersama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggelar seminar serta focus group discussion yang mengangkat tema “Transformasi Konstruksi Ramah Gempa Melalui Implementasi Baja Seismic Grade” pada 17 Oktober 2024 di Jakarta. Acara ini bertujuan untuk memperkuat strategi penerapan konstruksi baja tahan gempa di Indonesia, yang dikenal sebagai salah satu negara dengan potensi gempa tinggi karena berada di kawasan Ring of Fire.

Dalam pembukaan acara, Wakil Ketua Umum ISSC, Purnama Indra Laksmana, menyampaikan bahwa penguatan konstruksi baja yang tahan terhadap gempa adalah kebutuhan mendesak bagi Indonesia. "Kita harus berdamai dengan kondisi yang rawan gempa ini dengan memanfaatkan produk baja tahan gempa," tegas Indra.

Direktur Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi Kementerian PUPR, Nicodemus Daud, juga menyampaikan apresiasinya atas penyelenggaraan diskusi ini. Menurutnya, seminar tersebut sangat penting karena fokus pada pengolahan dan pengelolaan rantai pasok baja konstruksi guna mendukung pembangunan infrastruktur nasional.

“Kami telah menetapkan berbagai regulasi untuk mendorong penggunaan baja dalam konstruksi, seperti yang tertuang dalam Peraturan Menteri PUPR No. 13 tahun 2019 tentang Baja Tulangan Beton sesuai SNI. Hal ini juga merupakan komitmen kami melalui pembentukan ISSC yang berupaya meningkatkan penggunaan baja tahan gempa di sektor infrastruktur,” jelas Nicodemus.

Pada tahun 2025, kebutuhan baja konstruksi di Indonesia diperkirakan mencapai 1,1 juta ton, dan hingga tahun 2029 angka ini akan meningkat menjadi 19,1 juta ton. Oleh karena itu, pemerintah berkomitmen untuk menggunakan baja tahan gempa dalam negeri sebagai solusi untuk mengurangi risiko dampak gempa yang kerap terjadi di seluruh Indonesia.

Dalam kesempatan ini, Yosia Samuel Manurung, Product Design dari KRAKATAU POSCO, memaparkan pentingnya pemanfaatan baja seismic grade produksi lokal untuk konstruksi tahan gempa. Baja memiliki berbagai keunggulan, di antaranya daya tahan terhadap beban berat serta kemampuannya menahan deformasi akibat getaran gempa. Selain itu, kontrol kualitas produksi baja KRAKATAU POSCO dilakukan secara ketat untuk memastikan konsistensi kualitas yang tinggi.

“Material baja kami, seperti JIS JS-SN 400 dan 490 Grade A, B, C, serta baja dengan standar ASTM yang sesuai dengan ketentuan SNI seismik, telah banyak digunakan dalam berbagai proyek konstruksi di Indonesia,” ungkap Yosia. KRAKATAU POSCO juga telah menyuplai baja anti gempa JS-SN 400 dan 490 untuk berbagai proyek, termasuk pembangunan pembangkit listrik.

Untuk bangunan tinggi, KRAKATAU POSCO mampu memproduksi spesifikasi ASTM seperti A572 yang bisa digunakan untuk material gedung. Beberapa proyek telah menggunakan material baja jenis ini dengan produk baja yang dipasok oleh KRAKATAU POSCO. 

Dengan keunggulan baja seismic grade, Yosia menekankan bahwa baja KRAKATAU POSCO tidak hanya kuat dan tahan gempa, tetapi juga mudah dimodifikasi dan diperbaiki jika terjadi kerusakan. Hal ini menjadikannya pilihan yang tepat untuk konstruksi tahan gempa dan mendukung kebutuhan infrastruktur Indonesia yang lebih aman dan berkelanjutan.

Dalam acara ini, seluruh anggota ISSC bersama PT Krakatau Posco dan PT Krakatau Steel menandatangani komitmen bersama untuk mendukung upaya pemerintah dalam memperkuat sektor konstruksi baja nasional, khususnya dalam pengembangan konstruksi ramah gempa melalui penggunaan baja dengan spesifikasi seismic grade.

Kegiatan seminar ini diharapkan dapat memfasilitasi kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan untuk memajukan penggunaan baja tahan gempa dalam negeri, sekaligus meningkatkan daya saing industri baja Indonesia di pasar global.